Carilah Sahabat dan Berbuat Baiklah Padanya!

“Selemah-lemahnya manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat, dan orang yang lebih lemah itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dicari” (Ali bin Abi Thalib)
-----
            Idealnya, setiap individu membutuhkan seseorang sebagai tempatnya berbagi dan menjalani kehidupan biar terasa penuh warna. Yup, dialah sahabat. Maka dari itu, setiap orang pasti punya sahabat. Setuju dong sama kata-kata itu?
            Eits, kok ada yang geleng-geleng kepala? Jangan bilang kalau ada di antara kita yang nggak punya sahabat! No. Dengan terpaksa aku harus bilang, How poor you are! Menyedihkan.
            Catat ini, sahabat itu sangat penting. Ya, betapa tidak. Bersama sahabat kita bisa menjadi diri kita sendiri, seutuhnya. Pada sahabat, kita bisa berbagi suka duka, cerita tentang cinta atau apapun itu yang bahkan sama sekali tak penting bagi orang lain. Bersama sahabat juga kita bisa menjalani hari-hari penuh warna.
            Hidup tanpa sahabat itu pastinya sangat membosankan. Garing. Bahkan lebih garing daripada makan kacang. Kress… Kress…
Yang nggak punya sahabat pasti lagi manyun.. *LOL
            “Ah, aku nggak punya sahabat asyik-asyik aja tuh!”
            “Aduh, kan nggak wajib ini punya sahabat. Please deh! Jangan lebay!”
            Mungkin ada di antara kita yang berpikiran seperti itu. Hellooo, ini bukan masalah wajib atau tidak. Punya sahabat dijamin asyik. Rasulullah SAW aja punya banyak sahabat yang selalu setia kepadanya sampai akhir hayat. Lha kita yang bukan siapa-siapa mau memilih nggak memiliki sahabat? Naif banget, kan?
            Ya, kita pasti butuh orang lain dalam hidup ini, terutama sahabat setia. Bukan berarti dengan punya sahabat kita terlihat lemah. Justru sebaliknya. Simak aja tuh kata-kata Khalifah Ali bin Abi Thalib itu.
            Oleh karena itu, ayo carilah sahabat!
            “Bagaimana caranya?”
            Ada beberapa cara mencari sahabat. Simak baik-baik, ya!
            Pertama, bukalah hatimu untuk berteman dengan siapa pun. Tapi, tentu saja bukan berarti kita bisa bersahabat dengan siapa saja. Ingat ya, orang akan melihat kita dari teman-teman kita.
Lalu, buatlah temanmu nyaman dengan sikap dan tutur katamu. Bersikaplah tulus dan apa adanya. Jangan menipu atau berpura-pura. Itu nggak banget deh!
Setelah itu, jalinlah komunikasi yang baik dengannya. Lambat laun, kita bakalan merasakan kenyamanan dengannya, sama dengan kenyamanan yang kita berikan padanya. Dengan perasaan nyaman itulah persahabatan terjalin.
            Nah, apakah cukup sampai di situ? Sayang sekali tidak.
            Setelah kenyamanan terjalin dari beberapa tahap sebelumnya, tidak otomatis kita bisa menjadi atau mendapatkan sahabat sejati. Yang terpenting setelah itu adalah mempertahankan persahabatan dan berusaha tidak menyia-nyiakan sahabat kita.
            Ya, pasti ada caranya dong. Yang paling utama adalah berbuat baiklah pada sahabat kita itu. Jadilah cermin yang baik untuknya. Layaknya cermin, kita harus berusaha jujur padanya.
            Banyak hal yang bisa dilakukan. Kita harus mendukungnya ketika dia akan melakukan hal positif. Menegurnya ketika dia khilaf. Menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selalu ada untuknya saat dia butuh. Saling berbagi dan menjaga komunikasi. Dan masih banyak lagi hal lainnya.
            Jadi pada intinya, kita sebagai manusia pasti membutuhkan sahabat dalam hidup kita. Senang deh rasanya kalau lagi kumpul bersama sahabat. Itu sih yang aku rasain.

            Nah, biar hidupmu lebih asyik dan berwarna, carilah sahabat dan berbuat baiklah padanya. Ok. 

***Tulisan ini pernah lolos nominator dalam event #BergurupadaTokohMuslim yang diadakan Diva Press tahun 2014, dan dibukukan dalam buku Yang Menjaga, Akan Dijaga.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Love Sparks in Korea Karya Asma Nadia

Kenapa (Saya) Tak Menulis?